SEJARAH

The Outsiders


#Sebuah awal#
Di tahun 1992, D. Rakhmad Effendi yang baru tamat SMP melanjutkan sekolahnya pada SMA Negeri 2 Pontianak. Di SMA itu ia mengikuti ekskul Sispala karena ia memang punya ketertarikan khusus pada petualangan di alam bebas. Namun pihak sekolah mewajibkan setiap siswa untuk mengikuti dua jenis ekskul. Setelah memilih, akhirnya pilihan untuk ekskul kedua jatuh pada ekskul Karate INKAI SMA Negeri 2. Sehingga saat itu ia mengikuti ekskul Sispala dan Karate.
Untunglah di ekskul karate SMA Negeri 2 pontianak ia dilatih oleh pelatih-pelatih yang mumpuni dengan kemampuan dan pengalaman terbaik di kota pontianak, bahkan di Kalimantan Barat. Di SMA Negeri 2 seluruh atlet dilatih dengan keras oleh Senpai Zainal Abidin dan Senpai Than Lie Phin.
Dalam perjalanan selanjutnya ternyata ia menemukan hal berbeda dari Olah Raga ini. Ekskul yang awalnya hanya ia ambil untuk memenuhi peraturan sekolah, akhirnya ia lakoni secara total. Ini ia buktikan dengan berhenti pada ekskul Sispala dan menekuni Karate secara penuh. Pertandingan pertamanya ia lakukan pada saat ia masih sabuk hijau. Pada saat itu ia langsung bermain di kelas Senior dan berhadapan dengan pemain-pemain lama yang berpengalaman bahkan sudah menyandang sabuk hitam. Keberhasilannya memenangkan pertandingan pertama itu membuktikan bahwa ia berada di tangan pelatih yang benar dengan kualitas terbaik.
           Selanjutnya kemenangan dan kekalahan yang ia alami mengajarkan ia tentang banyak hal yang pada akhirnya memantapkan kecintaannya pada olah raga ini.


# Jejak Pertama #
Tahun 1995, D.Rakhmad Effendi tamat SMA. Setelah itu melanjutkan pada sebuah lembaga pendidikan komputer untuk Programer Akuntansi D1. Karena kelelahan dengan kehidupan atlet yang ia jalani selama ini dan memasuki dunia perkuliahan yang baru saja ia mulai, akhirnya ia vakum dari Karate untuk jangka waktu yang tidak di tentukan.
Setelah menamatkan pendidikan pada programer Akuntansi D1, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak. Pada tahun pertama keinginan untuk kembali pada dunia Karate yang ia tinggalkan mulai terasa. Kerinduan untuk merasakan aura pertandingan semakin kuat sehingga ia kembali mendatangi rantingnya yang lama yaitu SMA Negeri 2 Pontianak, namun rupanya SMA negeri 2 Pontianak sudah tidak eksis. Kemudian ia mendengar salah seorang seniornya di SMA Negeri 2 dulu membuka ranting di sebuah sekolah. Akhirnya ia bergabung dengan team tersebut. Baru beberapa hari latihan ia di tawarkan untuk mengikuti seleksi pengurus daerah, atlet yang lolos akan di bawa untuk kejuaraan nasional. Sebenarnya sebagai atlet yang baru muncul kembali ia belum siap untuk bertanding namun keinginan untuk merasakan aura pertandingan begitu besar sehingga ia memaksakan diri untuk turun.
            Dari pertandingan itu ia tidak menghasilkan apa-apa, bahkan ia harus mengalami cedera dan butuh operasi serta tiga hari menginap di Rumah sakit. Mulai dari operasi hingga menginap di rumah sakit ia lakukan sendiri. Tidak ada satu pun dari anggota team bahkan pelatih dari team yang ia bela hadir. Dari hal itu ia mulai menyadari bahwa ia hanya di manfaatkan oleh seniornya, maka ia putuskan untuk keluar dari team itu. Ia juga menyadari pelatih yang terbaik adalah pelatih yang melahirkan kita dari awal, dalam hal ini adalah Senpai Zainal Abidin dan Senpai Than Lie Phin.
            Setelah keluar dari Rumah Sakit ia diminta istirahat untuk proses penyembuhan selama empat bulan. Proses istirahat ia tambah dua bulan sehingga total jadi enam bulan. Selama istirahat keinginan untuk kembali tetap besar, apalagi setelah ia mendengar bahwa Senpai Zainal Abidin dan Senpai Than Lie Phin membuka ranting pada sebuah Universitas swasta yaitu Universitas Panca Bhakti yang lokasinya dekat dengan rumahnya. Akhirnya ia bergabung dengan ranting Universitas panca Bhakti.
           Sebenarnya di Universitas tempatnya kuliah yaitu Universitas tanjungpura sudah ada ranting yang di latih oleh seniornya saat di SMA Negeri 2 dulu, saat itu ranting universitas Tanjungpura latihan dengan menumpang di kampus Fakultas Pertanian. Namun untuk latihan karate ia lebih memilih bergabung di ranting universitas Panca bhakti karena selain dekat dengan rumah ia merasa lebih dekat secara emosional, karena di panca Bhakti ia kembali di latih oleh pelatih yang melahirkannya sebagai atlet karate dulu waktu di SMA negeri 2. Apalagi setelah di datang ke ranting itu ternyata banyak dari senior-seniornya dan teman-temannya di SMA 2 dulu juga latihan di sana, bahkan yang merupakan mahasiswa Universitas tanjungpura seperti dirinya.



# Jejak Kedua #
Selama bergabung di Ranting universitas Panca Bhakti ia kembali menjalani kehidupan sebagai atlet seperti dulu.
Di Universitas Tanjungpura ia sering bertemu dengan teman sekelas dan kakak kelasnya di SMA negeri 2 dulu. Mereka biasa bertemu di sebuah UKM yang bergerak di bidang lingkungan hidup yang bernama Graphi Universitas Tanjungpura. Kakak kelas nya yang bernama Jarwin selain seorang aktivis adalah seorang atlet Tae Kwon Do. Saat itu Jarwin mengemukakan idenya untuk membentuk sebuah UKM baru. UKM ini akam menyatukan semua UKM bela diri yang ada di Universitas Tanjungpura. Rencana awal adalah Tae Kwon do, Boxer, dan Karate. Hal ini di lakukan karena selama ini sering kali undangan-undangan kejuaraan tidak sampai pada UKM yang dimaksud, oleh karena itu di harapkan dengan adanya UKM ini undangan kejuaraan dapat langsung ke UKM bela diri dan Tidak mengendap di Purek III.
               Jarwin sudah menyiapkan segalanya, nama UKM itu adalah Persatuan Beladiri Universitas Tanjungpura atau yang di singkat POBU. Jarwin juga menunjukan lambang dari UKM tersebut. Ia sudah membicarakannya dengan pihak Universitas dan sudah mendapat persetujuan. Ia juga sudah mendapatkan lokasi untuk markas UKM tersebut, yaitu bersebelahan dengan UKM Graphi Universitas Tanjungpura.
                Sebagai sesama alumni SMA negeri 2, atlet bela diri dan sesama mahasiswa Universitas Tanjungpura, Jarwin ingin agar Rahmad yang mengepalai untuk beladiri Karate dan Ia sendiri akan mengepalai beladiri Tae kwon Do untuk UKM POBU. Namun Rahmad menolak karena walaupun ia adalah mahasiswa Universitas Tanjungpura tapi ia sudah menjadi anggota ranting Universitas Panca Bhakti. Dan ia sudah merasa nyaman di ranting tersebut. Akhirnya ia menawarkan kepada Jarwin untuk menghubungi seniornya yang juga sama-sama alumni SMA negeri 2 yang melatih karate di Universitas Tanjungpura.
              Akhirnya POBU berdiri, sedangkan Rahmad tetap latihan di Universitas Panca Bhakti walaupun ia kuliah di Universitas Tanjungpura.
             Ranting Universitas Panca Bhakti berkembang pesat. Hingga akhirnya anggota yang masih Junior seperti senpai Rahmad dan teman-teman seumurannya di berikan porsi yang lebih untuk membina dan mengembangkan Ranting, sedangkan anggota yang lebih senior seperti Sensei Zainal Abidin, Senpai Than Lie Phin, Senpai Kadarusman dan Senpai Israhadi lebih kepada memberi pengawasan dan arahan.
            Antara tahun 1999 hingga 2000, beberapa anggota Universitas Panca Bhakti ikut ujian Sabuk Hitam, baik ujian yang di laksankanan di Kalimantan Barat maupun di luar provinsi. Rahmad sendiri ikut ujian sabuk hitam di Cilodong bersama beberapa orang rekannya.
            Ranting Universitas Panca bhakti terus berkembang pesat dan berjalan baik. Selain menjadi atlet, bersama rekan-rekannya rahmad juga menjadi pelatih di ranting itu, tentunya dengan bimbingan yang baik dari sensei Zinal Abidin, senpai Than Lie Phin, senpai Kadarusman, dan senpai Israhadi. Bersama rekan-rekannya mereka banyak melahirkan atlet-atlet yang menjadi andalan Universitas Panca Bhakti kala itu.
             Disinilah ia bertemu dengan Erwan yang merupakan anak didik pertama nya yang ia latih secara khusus, tentunya selain banyak atlet-atlet lainnya saat itu. Selain itu rahmad juga melatih di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 yang sekarang menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4. Di sekolah inilah ia bertemu dengan Wagito anak didik keduanya yang juga ia latih secara khusus selain melatih anak-anak lainnya. Saat ini Erwan sudah menjadi anggota Polri sedangkan Wagito sudah menjadi Anggota TNI AD. Erwan sudah tidak aktif lagi karena cidera yang di alami saat menjalankan tugas sedangkan wagito masih aktif hingga sekarang. Keduanya bertugas di Kabupaten Sintang.
           Setelah selesai kuliah Rahmad aktif di beberapa lembaga riset. Pekerjaan itu meiliki tekanan yang berat. Di tambah lagi ia juga masih menjadi atlet sekaligus menjadi pelatih dan menyiapkan anak didiknya untuk menghadapi pertandingan. Akhirnya ia menderita sakit maag yang cukup parah. Tahun 2003 pada Pekan Olah Raga Provinsi ( POPROV ) dengan susah payah karena menderita sakit, berhasil mendapatkan juara tiga. Namun itu membuatnya berpikir apakah ia harus memilih untuk menjadi atlet atau menjadi pelatih. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti menjadi atlet dan fokus menjadi pelatih.
           Beberapa waktu kemudian, mungkin karena umur yang masih muda sehingga rasa ke egoisan masih tinggi, kemauan untuk menang sendiri dan berkuasa, akhirnya terjadi perselisihan di antara pelatih-pelatih junior di Universitas Panca Bhakti. Hal ini akhirnya membuat Rahmad memutuskan untuk meninggalkan Ranting universitas Panca Bhakti. Hal ini dilakukan karena ia merasa jika ternyata hidup dalam satu rumah dan selalu berselisih, maka lebih baik menjadi tetangga namun dapat berhubungan baik.
           Beberapa lama Rahmad vakum dari karate, akhirnya oleh Sensei Zainal, Senpai Lie phin, dan Senpai kadarusman mengundang semua team. Dari rapat tersebut di hasilkan bahwa Rahmad kembali latihan di Universitas Panca Bhakti dan ranting SMA Negeri 2 kembali dibuka dan di latih oleh Rahmad sebagai Alumni SMA Negeri 2.
           Keadaan mulai berjalan normal, Rahmad latihan di Universitas Panca Bhakti dan melatih di SMA Negeri 2 yang merupakan tempat dimana ia pertama kali belajar dan mengenal Olah raga bela diri ini. Beberapa tahun kemudian SMA negeri 2 berjalan dengan baik, beberapa anggota sudah mulai memenangkan kejuaraan-kejuaraan yang di ikuti. Akhirnya Rahmad meminta ijin kepada Sensei Zainal untuk keluar dari Ranting Universitas Panca Bhakti dan fokus pada ranting SMA Negeri 2 saja. Sensei Zainal mengijinkan sehingga Rahmad menjadi pelatih di SMA Negeri 2 secara total.



# Jejak Ketiga #
SMA Negeri 2 berkembang pesat, team berjalan dengan baik dan berhasil menghasilkan atlet-atlet andalan yang memenangkan beberapa kejuaraan, bahkan mewakili provinsi untuk bertanding pada tingkat nasional. Sedangkan Ranting Universitas Panca Bhakti perlahan-lahan meredup. SMA Negeri 2 sempat berganti nama menjadi SMANDA KARATE KOMBAT sebelum akhirnya Team The OUTSIDERS muncul.



# Amirrudin #
Awal berdirinya SMA Negeri 2 seorang siswa SMA Negeri 2 yang kebetulan mengikuti Ekskul Tae Kwon Do mengikutkan adiknya untuk masuk menjadi anggota karate SMA Negeri 2. Adiknya itu bernama Irvan. Di sekolahnya Irvan yang saat itu masih SMP memiliki teman bernama Amir. Dari Irvan inilah Amir akhirnya juga ikut masuk karate di SMA Negeri 2.
Irvan sempat memenangkan sebuah kejuaraan, namun karena sesuatu dan lain hal akhirnya Irvan tidak melanjutkan keikutsertaannya pada olah raga karate. Sedangkan Amir tetap lanjut, bahkan ketika pembentukan Team The OUTSIDERS ia menjadi salah seorang yang dipilih Rahmad untuk masuk ke dalam team dan menjadi orang ke dua di dalam team.



# Bagus Pribadi & Dana Pradana #
Saat itu di karate SMA Negeri 2 ada seorang anggota yang masih bersekolah pada tingkat SMP, ia bernama Reza. Di sekolahnya Reza memiliki teman bernama Bagus Pribadi dan Dana Pradana yang merupakan saudara kembar. Dari Reza inilah Bagus dan Dana akhirnya juga ikut masuk karate SMA Negeri 2. Saat itu oleh orang tua kedua saudara ini di bawa menemui Rahmad untuk masuk menjadi anggota karate SMA Negeri 2.
Perkembangan selanjutnya Reza tidak melanjutkan keikutsertaannya pada Olah Raga karate, sedangkan Bagus dan Dana tetap lanjut hingga terjadi pembentukan Team The OUTSIDERS dan dipilih oleh Rahmad untuk masuk dalam team. Dalam Team The OUTSIDERS Bagus menjadi orang ke tiga dan Dana menjadi orang ke empat.



# Sy. Robby Fahlevi Alk #
Di SMA Negeri 2 ada seorang pegawai TU yang membawa anaknya untuk ikut masuk pada karate SMA Negeri 2. Anak pegawai TU itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar bernama Ade. Ade memiliki seorang sepupu bernama Roby yang juga masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Melalui ade inilah akhirnya Robby masuk karate di SMA Negeri 2. Robby oleh orang tuanya di bawa menemui Rahmad untuk masuk karate SMA Negeri 2.
Perkembangan selanjutnya Ade tidak melanjutkan keikutsertaannya pada Olah Raga karate, namun Roby tetap lanjut hingga pembentukan Team The OUTSIDERS dan dipilih Rahmad untuk masuk dalam team. Di dalam Team The OUTSIDERS Robby menjadi anggota ke lima.



# Irvan Budiarjo #
Seorang guru di SMA Negeri 2 yang sering melihat latihan karate di sekolah itu membawa anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar untuk masuk karate di SMA Negeri 2. Walaupun awalnya terlihat ragu-ragu akhirnya anak tersebut yang bernama Irvan Budiarjo akhirnya menjadi anggota karate SMA Negeri 2 dan berlanjut hingga pembentukan Team The OUTSIDERS
Saat pembentukan Team The OUTSIDERS ia menjadi salah seorang yang diambil Rahmad untuk masuk dalam Team The OUSIDERS dan menjadi orang ke enam dalam team.



# Fariz Jaka setiawan #
Fariz masuk karate SMA Negeri 2 dan berlanjut hingga akhirnya Team The OUTSIDERS di bentuk dan ia dipilih oleh Rahmad untuk masuk dalam team. Fariz Merupakan teman sepermainan dan tinggal di gang yang bersebelahan dengan Bagus dan Dana. Melalui Bagus dan Dana lah Fariz akhirnya masuk karate SMA Negeri 2.
Di dalam Team The OUTSIDERS Fariz menjadi orang ke tujuh.



# Julindra Hernas Mufthi #
Indra adalah teman sepermainan Robby, dan mereka tinggal di komplek yang sama. Melalui Robby lah akhirnya Indra masuk karate SMA Negeri 2. Setelah menjadi anggota karate SMA Negeri 2 Indra terus lanjut hingga akhirnya pembentukan Team The OUTSIDERS dan dipilih rahmad untuk masuk dalam team.
Di dalam Team The OUTSIDERS Indra menjadi anggota terakhir yaitu anggota ke delapan.


             Sejak dari Ranting Universitas Panca Bhakti Rahmad selain menjadi Atlet dan pelatih ia juga sempat menjadi pengurus dalam Organisasi karate yang ada saat itu. Dalam perjalanannya hingga akhirnya ia memutuskan membentuk Team The OUTSIDERS, ia melihat begitu banyak masalah.
            Melihat kondisi ini serta karena rasa rindu terhadap team nya saat di SMA 2 Negeri 2 dulu. Ia mulai mendambakan Team yang tidak saja unggul tapi juga memiliki rasa persaudaraan yang erat hingga akhirnya ajal menjemput. Team ini juga harus terbebas dari hal-hal buruk yang ada diluar serta harus kembali pada tujuan inti yaitu menjadi seorang atlet tanpa ada tujuan-tujuan lain.
           Akhirnya karate SMA Negeri 2 di bubarkan. Dari anggota yang ada diambil tujuh orang, sedangkan yang lainnya di pindahkan ke ranting sahabat yang memiliki perasaan yang sama terhadap keadaan yang ada.
Malam hari tgl 11 Agustus 2009 di halaman depan SMA Negeri 2 Rahmad menanyakan keinginan seluruh anggota team terpilih, jika ada yang ingin mengundurkan diri di ijinkan. Namun semua anggota team terpilih mengatakan siap untuk bergabung dalam team yang baru.
          Akhirnya di bentuklah team yang baru. Dengan nyala sebuah lilin di kegelapan team menyatukan fisik dan hati mereka serta kebersamaan dengan minum dari liur yang sama. Mereka juga berpegang tangan dan berjanji kepada Tuhan untuk menjaga persaudaraan ini hingga akhirnya ajal menjemput mereka satu persatu. Dan Tuhan akan menghukum jika salah satu dari mereka menghianati team.
         Malam itu team yang baru resmi terbentuk. Team ini bukanlah sebuah ranting melainkan sebuah kelompok persaudaraan, oleh karena itu di kemudian hari nanti di mungkinkan untuk vakum namun tidak dapat bubar karena persaudaraan tidak akan pernah bubar. Mereka akan tetap menjadi saudara sepanjang hayat mereka. Team ini menjunjung tinggi persaudaraan, menjauhkan diri dari hal-hal buruk yang terjadi di luar seperti kemunafikan, kelicikan, kecurangan, permainan dan penghianatan. Team ini juga kembali kepada tujuan awal yaitu menjadi atlet, tugas mereka hanya dua yaitu Sekolah bagi yang masih bersekolah dan bekerja bagi yang sudah bekerja dan yang kedua adalah latihan.
          Awalnya team ini bernama Troopers D’Eight namun karena team merasa lebih berada di luar sistem dan melawan arus yang ada maka team merasa lebih cocok menamakan dirinya dengan nama Team The OUTSIDERS yang berarti orang-orang luar.